Rabu, 24 Oktober 2018

Apakah Perbedaan Teks Drama dengan Teks Buku Fiksi/Nonfiksi?

ilmubindo.com_ Kali ini admin akan membagikan perbedaan teks drama dengan teks buku fiksi/nonfiksi dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Semoga perbedaan kedua teks ini dapat membantu rekan-rekan guru dan juga peserta didik dalam mencari perbedaannya. Perbedaan yang admin akan bagikan kali ini terbagi menjadi 7 bagian. Berikut adalah perbedaan antara teks drama dengan teks buku fiksi/nonfiksi.

Buku Fiksi merupakan buku yang berisi cerita, sifatnya imajinatif. Tidak membutuhkan pengamatan dalam pembuatannya dan tidak tidak perlu dipertanggungjawabkan, karena ide ceritanya berasal dari khayalan atau imajinasi penulis. Bahasa yang digunakan biasanya bahasa kiasan atau konotatif. Jadi, pembaca diajak untuk masuk ke dalam cerita itu dengan bahasa yang tidak biasa.

Apakah Perbedaan Teks Drama dengan Teks Buku Fiksi/Nonfiksi?
www.ilmubindo.com

No.
Perbedaan Teks
Drama
Buku Fiksi/Nonfiksi
1.        
Drama merupakan jenis karya sastra yang menggambarkan kehidupan manusia dengan gerak.
Kedua karya ini sama-sama digolongkan sebagai karya tulis.
2.
Drama memerlukan kualitas komunikasi, situasi, dam aksi.
Fiksi/nonfiksi harus patuh pada kaidah-kaidah penulisan tertentu seperti penempatan tanda baca, penggunaan huruf kapital atau huruf kecil.
3.
Drama menggambarkan realita kehidupan, watak, serta tingkah laku manusia melalui pesan dan dialog yang dipentaskan.
Keduanya sama-sama ditulis menggunakan sudut pandang tertentu.
4.
Drama memerlukan dialog
Masing-masing karya fiksi/nonfiksi dibangun dengan menggunakan sistematika tertentu.
5.
Kisah dan cerita dalam drama memuat konflik dan emosi yang secara khusus ditunjukkan untuk pementasan teater.
Meski bersifat imajiner namun karya fiksi juga ditulis dengan logis sama seperti karya nonfiksi.
6.
Drama menggunakan adegan.
Fiksi bersifat mengikuti genre karyanya sedangkan nonfiksi bersifat informatif.
7.
Drama menggunakan prolog dan epilog. Prolog merupakan pengantar untuk masuk ke dalam sebuah drama, sedangkan epilog adalah bagian terakhir dari pementasan drama.
Fiksi bersifat konotatif sedangkan nonfiksi bersifat denotatif.

Demikianlah yang dapat admin bagikan tentang 7 perbedaan teks drama dengan teks buku fiksi dan nonfiksi. Semoga artikel kali ini dapat membantu rekan guru dan juga peserta didik dalam mencari referensi tentang perbedaan antara teks drama dengan teks buku fiksi dan nonfiksi. Terima kasih
Share:

Cara Menyajikan Teks Drama dalam Bahasa Indonesia Kelas 8 Semester 2

ilmubindo.com_ Kali ini admin akan membagikan bagaimana cara menyajikan teks drama dalam pembelajaran Bahasa Indonesia kelas 8 semester 2 revisi. Semoga materi yang admin bagikan ini tentang teks drama dapat membantu rekan guru dan juga peserta didik dalam mencari referensi tentang materi teks drama di kelas 8. Berikut adalah cara menyajikan teks drama.

1. Ciptakan Tokoh Utama
Inti drama adalah dialog dan dialog diucapkan oleh tokoh. Tokoh yang menjadi pusat cerita adalah tokoh utama. Oleh karena itu, langkah pertama adalah menentukan tokoh utama. Tentukanlah nama, watak, dan gaya bicaranya. Dengan begitu, penulis telah menentukan inti yang menjadi nyawa drama itu. 

2. Ciptakan Konflik yang Menjadi Inti Cerita
Tiap cerita digerakkan oleh konflik, termasuk drama. Oleh karena itu, setelah tokoh utama ada, langkah selanjutnya adalah menentukan konflik utama yang terjadi pada tokoh utama tersebut.
 
Cara Menyajikan Teks Drama dalam Bahasa Indonesia Kelas 8 Semester 2
www.ilmubindo.com

3. Ciptakan Latar yang Mendukung
Latar yang mendukung akan menghidupkan cerita. Namun, perlu diperhatikan bahwa latar yang penulis ciptakan haruslah memungkinkan untuk diwujudkan dalam panggung.

4. Susunlah Alur
Setelah tokoh, latar, dan konflik terbentuk, susunlah alur yang menyatukan ketiganya. Susunlah alur dengan logis. Tempatkanlah peristiwa yang satu dengan peristiwa yang lain secara cermat. Jangan sampai ada lubang di dalam alur cerita yang akan membuat semuanya tidak masuk akal.

5. Kembangkan Kerangka Menjadi Naskah Drama yang Utuh
Berdasarkan kerangka yang sudah dibuat, kita dapat dengan mudah menyusun naskah drama. Tambahkan penjelasan latar, kata-kata narator, nama tokoh, dan petunjuk lakuan. Naskah drama sudah jadi.

Demikianlah yang dapat admin jelaskan tentang cara menyajikan teks drama dalam Bahasa Indonesia kelas 8 semester 2. Semoga artikel kali ini dapat bermanfaat buat kita semua. Terima kasih.
Share:

Selasa, 23 Oktober 2018

Cara Menyajikan Teks Buku Nonfiksi (Revisi)

ilmubindo.com_ Kemarin admin telah membagikan bagaimana cara menyajikan teks buku fiksi. Nah, kali ini admin akan membagikan cara menyajikan teks buku nonfiksi dalam pembelajaran Bahasa Indonesia tingkat SMP. Semoga artikel yang admin bagikan kali dapat membantu peserta didik dalam mencari referensi tentang bagaimana cara menyajikan teks buku nonfiksi. Berikut adalah langkah-langkah menyajikan teks buku nonfiksi.

1. Menentukan Tema
Pada umumnya, topik atau tema karangan nonfiksi merupakan judul karangan itu sendiri. Hal ini terjadi karena keseluruhan ide karangan yang menjiwai karangan tersebut.

2. Merumuskan Tujuan
Tujuan dalam kegiatan mengarang merupakan faktor yang sangat penting, karena menentukan arah, dan jenis karangan. Arah atau isi karangan nonfiksi sendiri sangat dipengaruhi kadar pengetahuan tentang tema yang dibahas tersebut, sehingga perlu dilakukan pengumpulan bahan dan data, kemudian menganalisisnya dengan saksama.

Cara Menyajikan Teks Buku Nonfiksi (Revisi)
www.ilmubindo.com

3. Mengumpulkan  dan Menganalisis Data
Kualitas data yang dianalisis dan kecermatan penganalisisnya akan sangat mempengaruhi kualitas karangan nonfiksi tersebut, jadi harus dilakukan dengan sangat serius. Pengumpulan data bisa dilakukan dengan berbagai cara, misalnya wawancara, membaca buku, survei, diskusi, percobaan, obesrvasi, dan sebagainya.

4. Menyusun Kerangka Karangan
Kerangka karangan adalah susunan pikiran utama yang terstruktur kemudian direalisasikan dalam kalimat-kalimat utama. menyusun kerangka karangan berarti mengorganisasikan ide dan data yang telah kita kumpulkan.

5. Menyusun Paragraf
Susunlah karangan nonfiksi tersebut dengan kaidah paragraf yang baik, berupa satu kalimat utama dan beberapa kalimat penjelas.

Demikianlah yang dapat admin bagikan tentang bagaimana cara menyajikan teks buku nonfiksi dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Semoga artikel ini bermanfaat. Terima kasih.
Share:

Cara Menyajikan Teks Buku Fiksi dalam Materi Bahasa Indonesia (Revisi)

ilmubindo.com_ Kali ini admin akan membagikan artikel tentang bagaimana cara menyajikan teks buku fiksi dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Semoga artikel yang admin bagikan kali ini dapat membantu peserta didik dalam mencari referensi tentang bagaimana cara mengidentifikasi sebuah teks buku fiksi. Nah, berikut adalah cara menyajikan teks buku fiksi.

1. Menentukan Tema dan Judul
Tema adalah pokok persoalan, permasalahan atau pokok pokok pembicaraan yang mendasari suatu karangan. Judul adalah kepala karangan. Tema mencakup lebih besar dan menyangkut pada persoalan yang diangkat, sedangkan judul lebih pada penjelasan awal (penunjuk singkat) isi karangan yang akan ditulis.

Tema sangat terpengaruh terhadap wawasan penulis. Semakin banyak penulis membiasakan membaca buku, semakin banyak aktivitas menulis akan memperlancar penulis memeroleh tema. Ketika tema sudah menjadi suatu bentuk karangan yang terarah dan sistematis. Salah satu caranya dengan menentukan judul karangan. Judul yang baik adalah judul yang dapat menyiratkan isi keseluruhan karangan.
 
Cara Menyajikan Teks Buku Fiksi dalam Materi Bahasa Indonesia (Revisi)
www.ilmubindo.com

2. Mengumpulkan Bahan
Perlu ada bahan yang menjadi bekal dalam menunjukkan eksistensi tulisan. Bagaiman ide dan motivasi dapat diperhatikan jika tidak ada hal yang menjadi bahan ide tersebut muncul. Perlu ada dasar bekal dalam melanjutkan penulisan.

3. Menyeleksi Bahan
Perlu dipilih bahan-bahan yang sesuai dengan tema pembahasan. Polanya melalui klarifikasi tingkat urgensi bahan yang telah dikumpulkan dengan teliti dan sistematis.

4. Membuat Kerangka 
Kerangka karangan yang menguraikan tiap topik atau masalah menjadi beberapa bahasan yang lebih fokos dan terukur.

Tahapan-tahapan dalam menyusun kerangka karangan:
  • Mengatur urutan gagasan.
  • Memeriksa kembali yang telah diatur dalam bab subbab.
  • Membuat kerangka yang terperinci dan lengkap.
Kerangka karangan yang baik adalah kerangka yang urut dan logis. Jika terdapat ide yang bersilangan, akan mempersulit proses pengembangan karangan.

5) Mengembangkan Kerangka Karangan
Proses pengembangan karangan tergantung sepenuhnya pada penguasaan kita terhadap materi yang hendak kita tulis. Untuk itu pengembangannya harus sistematis dan terarah. Alur pengembangan juga harus disusun teliti dan cermat.

Demikianlah yang dapat admin bagikan tentang cara mengidentifikasi teks buku fiksi dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Semoga artikel ini bermanfaat. Terima kasih.
Share:

Minggu, 21 Oktober 2018

UNBK 2019 Bahasa Indonesia Indikator Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Cerita Pendek

ilmubindo.com_ Cerita Pendek atau sering disingkat cerpen adalah suatu bentuk prosa naratif fiktif. Cerita pendek cenderung padat dan langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi yang lebih panjang, seperti novella (dalam pengertian modern) dan novel. Karena singkatnya, cerita-cerita pendek yang sukses mengandalkan teknik-teknik sastra seperti tokoh, plot, tema, bahasa, dan insight secara lebih luas dibandingkan dengan fiksi yang lebih panjang. Sebuah cerita pendek dibangun dari keenam unsur, yaitu tema, amanat, alur, penokohan, latar, dan sudut pandang (unsur intrinsik).
  • Sudut Pandang (point of view)
Sudut pandang adalah posisi pengarang dalam membawakan cerita. Sudut pandang terdiri atas:
  1. Pengarang berperan langsung sebagai orang pertama. Biasanya jika pengarang langsung berperan, menggunakan istilah aku atau saya. Orang pertama sabagai pelaku dan orang pertama sebagai pelaku sampingan/tambahan.
  2. Pengarang orang ketiga yang berperan sebagai pengamat, biasanya pengarang menggunakan istilah ia, dia, atau nama orang. Atau pengarang hanya menceritakan yang terjadi diantara para tokoh dalam ceritanya, orang ketiga yang serba tahu.

UNBK 2019 Bahasa Indonesia Indikator Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Cerita Pendek
 www.ilmubindo.com
  • Penokohan
Penokohan merupakan penggambaran dan pengembangan karakter tokoh dalam cerita. Ada beberapa teknik dalam menggambarkan tokoh, yaitu:
  1. Analitik, karakter tokoh diceritakan secara langsung. Contoh: Tiada bandingannya pada itu zaman, bijaksana, arif budiman. Tiada melanggar hadis dan firman, taat kepada Ilahi Rahman ... sekalian larangan tidak berani.
  2. Dramatik dikemukakan melalui beberapa cara berikut: 
  • Penggambaran fisikdan perilaku tokoh. Contoh: Kertawi menelan ludah. Ia merasa ada gelombang pasang naik dan menyebar ke seluruh tubuh pembuluh darahnya. Di bawah cahaya lampu listrik 10 watt. Wajahnya tampak sangat berat dan kecut.
  • Lingkungan kehidupan tokoh. Contoh: Ruang tamu sudah demikian rusak, berantakan, lebih dari kalau anak-anaknya mengadakan pesta ajojing pada ulang tahun mereka. Sementara itu Roh dan kedua temannya masih saja ngorok dengan sejahtera.
  • Tata kebahasaan tokoh. Contoh: Mereka hanya mengatakan saya lahir subuh, putri Fajar katanya, Tapi, kapan? Saya sendiri mana tahu kapan, kalau orang saya tidak tahu? Mereka hanya bilang sesudah Jepang pergi. Kapan itu Jepang pergi Nyonya? Mestinya Nyonya dan Tuan mengerti. Mungkin Nyonya bisa tahu.
  • Jalan pikiran tokoh. Contoh: Ia ingin menemukan anak gadisnya itu pikirannya, cuma anak gadisnya yang masih mau menyambut dirinya. Dan mungkin ibunya, seorang janda yang renta tubuhnya, masih berlapang dada menerima kepulangannya tanpa ketakutan; ingin dia mendekapnya, mencium bau keringatnya.
  • Penggambaran oleh tokoh lain (dialog). Contoh: "Lalu kenapa kades marah-marah?" Kang Usin jadi bingung sendiri. "Kades marah-marah?" Kamsir malah cekikikan." Asal Akang tahu saja, kemarin juga kades marah-marah di depan komandan saya. Dia bilang, camat itu, baru dipindahkan saja sudah macam-macam. Sudah berani banyak tingkah. Lalu kades pergi, komandan saya bilang, pantas saja kades marah, karena camat baru itu sudah berani main mata dengan istri mudanya.
  • Alur
Alur adalah jalan cerita. Alur dalam cerita terbagi 3, yakni alur maju, mundur, dan campuran. Di dalam alur terdapat konflik, di antaranya konflik batin, ide, fisik. Alur dalam cerita jika maju dapat digambarkan sebagai berikut:
1) Pengenalan situasi cerita (exposition)
Dalam bagian ini pengarang memperkenalkan para tokoh, menata adegan, dan hubungan antartokoh.
2) Pengungkapan peristiwa (complication)
Pengarang menyajikan peristiwa awal yang menimbulkan berbagai masalah, pertentangan ataupun kesukaran-kesukaran bagi para tokoh.
3) Menuju pada adanya konflik (risingaction)
Terjadi peningkatan perhatian dapat berupa kegembiraan, kehebohan, ataupun keterlibatannya yang menyebabkan bertambahnya kesukaran tokoh.
4) Puncak konflik (turning point)
Pada bagian ini disebut juga klimaks, puncak permasalahan yang dihadapi tokoh. Ada beberapa konflik dalam kehidupan sehari-hari, di antaranya:
  • konflik manusia dengan dirinya sendiri (batin).
  • konflik manusia dengan sesamanya dapat berupa moral, fisik.
  • konflik dengan lingkungannya, baik lingkungan ekonomi, politik, sosial, budaya, hukum.
  • konflik manusia dengan Tuhan atau keyakinannya (religi).
5) Peleraian
Konflik masalah, satu per satu sudah mulai meredah atau mengendur.
6) Penyelesaian (ending)
Akhir cerita yang berisi penjelasan tentang nasib tokoh setelah mengalami peristiwa puncak. Namun, ada pula cerita yang penyelesaiannya diserahkan kepada imaji pembaca. Jadi, akhir ceritanya dibiarkan menggantung, tanpa ada penyelesaian yang jelas.
  • Latar atau Setting
Latar atau setting adalah keadaan tempat, waktu dan budaya yang diungkapkan dalam sebuah cerita. Latar ini tidak harus fakta, bisa juga imajinasi pengarang.
Latar/setting terbagi atas:
  1. Tempat
  2. Waktu
  3. Suasana
  4. Budaya
  • Amanat
Amanat adalah ajakan moral atau pesan yang hendak disampaikan pengarang kepada pembaca melalui karangannya. Amanat disampaikan penulis biasanya secara tersirat.
  • Tema
Tema adalah inti atau ide dasar sebuah cerita. Tema cerpen biasanya menyangkut segala persoalan dalam kehidupan manusia. Biasanya penulis menyampaikan temanya secara tersirat, untuk itu pembaca, diperlukan apresiasi menyeluruh terhadap berbagai unsur karangan bila ingin mengetahui tema sebuah cerpen. Bisa saja temanya dititipkan pada unsur penokohan, alur, atau latar.
  • Gaya Bahasa
Gaya bahasa adalah penggunaan bahasa dalam cerita untuk menciptakan nada atau suasana persuasif serta merumuskan dialog yang mampu memperlihatkan hubungan interaksi antartokoh. Bahasa yang digunakan bukanlah bahasa baku, melainkan bahasa sehari-hari. Dalam cerita pengarang dapat bermain kata maupun struktur bahasa agar bahasa yang disampaikan tidak kaku ataupun monoton sehingga pengarang dapat mengungkapkan perasaan/imajinasi dengan leluasa.
Contoh Soal UNBK 2019
Bacalah kutipan cerita berikut!
Berhari-hari Mercy berjalan. Pada suatu hari, ia berpapasan dengan pemuda yang kelaparan. Pakaiannya compang-camping, "Boleh aku minta sedikit makanan?" aku sangat kelaparan. Sudah tiga hari aku sakit, dan tidak bisa bekerja untuk mendapatkan makanan. Tak ada seorang pun yang mau menolongku ...,"
iba pemuda tersebut.
Mercy menatap pemuda di depannya. Sepertinya memang ia sangat kelaparan. Mercy menjadi iba. Lalu memberikan bekalnya. "Terima kasih gadis yang baik hati. Kalau boleh tahu, kemana hendak kau pergi?"

Amanat kutipan cerpen di atas adalah ....
A. Jangan berprasangka buruk terhadap orang yang belum kita kenal.
B. Jangan berpakaian compang-camping karena tanda malas.
C. Bantulah sesama yang menderita karena kelaparan
D. Jangan suka membantu orang yang kita tidak kenal

Kunci Jawaban: C

Pembahasan >> Amanat adalah pesan tersirat yang ingin disampaikan oleh penulis kepada pembaca. Sebuah amanat yang baik harus berbentuk kalimat positif, bukan kalimat negatif (diawali kata jangan/tidak).

Demikianlah yang dapat admin bagikan tentang referensi menghadapi ujian nasional tahun 2019. Semoga materi yang admin bagikan ini dapat bermanfaat buat peserta didik semuanya di kelas 9. Selamat belajar, semoga kalian sukses dan lulus dengan nilai memuaskan. Amin.
Share:

Kamis, 18 Oktober 2018

UNBK Bahasa Indonesia Kelas 9 Lengkap dengan Materi, Soal, Kunci Jawaban dan Pembahasan (Berita)

ilmubindo.com_ Menentukan sebuah isi berita, diperhatikan tema atau permasalahan yang dibahas dan pokok-pokok yang diungkapkan dalam sebuah berita. Penyajian berita tergantung pada penulis berita tersebut memandang dan melihat permasalahan lebih pokok atau inti. Biasanya pada sebuah berita, penulis meletakkan bagian yang pokok/inti yang mau dibahas pada awal sebuah berita.

Dalam dua berita atau lebih, walaupun permasalahan yang diungkapkan sama, tapi bisa saja penulis membedakan penyajiannya. Hal ini karena tergantung pada pola pikiran penulis. Begitu juga dalam mengungkapkan 5W dan 1 H (who, ehy, what, where, when, dan how) atau siapa, mengapa, apa, di mana, kapan, dan bagaimana, tergantung pada pola pikiran penulis karena sudut pandang setiap penulis berbeda. Untuk memahaminya, tentu pembaca harus membaca keseluruhan isi berita tersebut.

Cara cepat menentukan isi berita yaitu isi berita terletak pada bagian awal berita (lead). Kalimat-kalimat berikutnya hanya sebagai pelengkap atau penjelas. 

UNBK Bahasa Indonesia Kelas 9 Lengkap dengan Materi, Soal, Kunci Jawaban dan Pembahasan (Berita)
www.ilmubindo.com

Cara cepat mencari perbedaan penyajian berita yaitu semua berita yang dikutip dari media sudah pasti disebuah berita yang baik, yaitu sudah mengandung semua unsur berita. Letak perbedaan unsur pada setiap kalimat berita selalu pada awal kata. Jadi, jangan terkecoh oleh kata-kata berikutnya dalam setiap kalimat berita.

Contoh Soal:
Bacalah kutipan teks berikut dengan saksama kemudian kerjakan soal 1 dan 2!

Teks 1
Teks 2
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memulai sertifikasi kesehatan unggas secara bersamaan di berbagai lokasi. Dana sebesar 3 miliar dianggarkan untuk sertifikasi unggas hias ditandai dengan pemeriksaan unggas milik mantan Gubernur DKI di rumah dinasnya.
Setelah burung dan unggas milik mantan Gubernur DKI, Sutiyoso, hari ini giliran burung milik para menteri di Kompleks Widya Chandra akan dilakukan pemeriksaan kesehatan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mendapat sertifikasi sehat. Petugas akan mendatangi kediaman Aburizal. Burung yang akan diperiksa adalah burung Nuri kepala hitam.

1. Kesamaan informasi kedua kutipan tersebut adalah ....
A. Dana untuk sertifikasi unggas.
B. Pemeriksaan terhadap kesehatan unggas.
C. Kompleks para menteri mendapat giliran pemeriksaan.
D. Pemerintah DKI Jakarta melakukan pemeriksaan unggas.

Kunci Jawaban: D

Pembahasan >> Informasi adalah keseluruhan keterangan, pemberitahuan, kabar, atau berita tentang sesuatu. Kesamaan informasi dari beberapa teks adalah kesamaan gagasan pokok dari setiap teks itu. Gagasan pokok dapat diidentifikasi lewat kemunculan kata-kata yang sama dari beberapa teks.

2. Perbedaan penyajian teks tersebut adalah ....

Teks 1
Teks 2
A.
siapa, di mana, apa
kapan, bagaimana, apa
B.
siapa, apa, bagaimana
kapan, siapa, apa
C.
apa, siapa, kapan
mengapa, bagaimana, siapa
D.
apa, kapan, apa
mengapa, apa, siapa

Kunci Jawaban: B

Pembahasan >> Pola penyajian berita biasanya berbentuk  5 W + 1 H. Cara mengidentifikasinya adalah menganalisis kata pertama pada setiap awal kalimat berita. Teks 1 diawali kata Pemerintah Provinsi berarti mengandung unsur berita siapa, sedangkan teks 2 diawali kata setelah yang mengandung unsur kapan.

Demikianlah yang dapat admin jelaskan tentang contoh soal ujian nasional berbasis komputer (UNBK) Bahasa Indonesia kelas 9. Semoga materi, contoh soal, kunci jawaban, dan pembahasanya dapat membantu peserta didik dalam mencari referensi ujian nasional tahun ini. Selamat belajar, semoga sukses.
Share:

Rabu, 17 Oktober 2018

Cara Menganalisis Unsur Kebahasaan Cerita Pendek dengan Menggunakan Majas

ilmubindo.com_ Majas merupakan pemanfaatan kata atau kalimat untuk memeroleh efek tertentu. Dengan majas, teks akan memiliki efek lebih indah, imajinatif, ataupun ekspresif. Berikut beberapa majas yang sering digunakan dalam cerpen.

1. Ironi
Ironi adalah majas yang menyatakan suatu hal secara kebalikan dengan maksud menyindir. 
Contoh: 
Manis sekali kopi ini, gula murah yah harganya.

2. Personifikasi
Personifikasi adalah majas yang mengumpamakan benda mati sebagai manusia (person).
Contoh:
Daun kelapa di pantai itu, seakan-akan melambai padaku.

3. Metafora
Metafora adalah majas yang menggunakan perlambangan untuk menyatakan sesuatu.
Contoh:
Ayahnya bekerja membanting tulang demi masa depan anak-anaknya.

Cara Menganalisis Unsur Kebahasaan Cerita Pendek dengan Menggunakan Majas
www.ilmubindo.com

4. Simile
Simile adalah majas yang menyamakan suatu objek rumit dengan objek lain yang sederhana. Tujuannya adalah agar pembaca dapat membayangkan dengan jelas objek yang dimaksud.
Contoh:
Bentuk alisnya aneh, seperti semut besar berbaris.

5. Hiperbola
Hiperbola adalah majas yang memberi makna secara berlebihan, fungsinya untuk menyatakan sesuatu dengan niat yang sangat kuat.
Contoh:
Suaranya menggelengar bagikan kilat yang akan menyambar.

6. Pleonasme
Pleonasme adalah majas yang menggunakan beberapa kata bersinonim secara bersamaan dalam satu kalimat. Fungsinya adalah memberi penekanan yang luar biasa pada suatu bagian.
Contoh:
Anak Kepala Desa sangat amat cerdas sekali.

7. Litotes
Litotes adalah majas yang merendah-rendahkan diri sendiri agar terkesan tidak sombong.
Contoh:
Maaf, kawan. Saya hanya dapat membawakan bingkisan sekadarnya.

8. Eufimisme
Eufimisme adalah majas yang menghaluskan kata-kata yang dianggap kasar atau kurang sopan.
Contoh:
Sejak bulan lalu, aku dibebastugaskan.

9. Repetisi
Repetisi adalah majas perulangan kata, frasa, atau kalimat yang dianggap penting. Fungsinya untuk memberi tekanan pada bagian yang diulang.
Contoh:
Aku pergi tanpamu, Aku datang tanpamu, Aku memetik gitar tanpamu, Aku hidup tanpamu, Aku mati tanpamu.

Demikianlah yang dapat admin bagikan tentang cara menganalisis unsur kebahasaan cerita pendek menggunakan majas. Semoga artikel yang admin bagikan ini dapat bermanfaat khususnya peserta didik yang mencari referensi tentang unsur kebahasaan teks cerpen menggunakan majas. Terima kasih.
Share:

Selasa, 16 Oktober 2018

7 Perbedaan Teks Laporan Percobaan dengan Teks Fabel

ilmubindo.com_ Kali ini admin akan membagikan artikel mengenai 7 perbedaan teks laporan percobaan dengan teks fabel dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Semoga artikel yang admin bagikan kali ini dapat membantu peserta didik dalam mencari referensi tentang perbedaan teks laporan percobaan dengan fabel. Selamat belajar semoga kalian sukses.

Fabel adalah cerita yang menceritakan kehidupan hewan yang berperilaku menyerupai manusia. Fabel adalah cerita fiksi atau khayalan belaka (fantasi). Kadang kala fabel memasukkan karakter minoritas berupa manusia. Cerita fabel juga sering disebut cerita moral karena mengandung pesan yang berkaitan dengan moral.
7 Perbedaan Teks Laporan Percobaan dengan Teks Fabel
www.ilmubindo.com

No.
Perbedaan Teks
Teks Rekaman Percobaan
Teks Fabel
1.
Teks rekaman percobaan merupakan teks yang memaparkan laporan hasil percobaan atau penelitian.
Fabel adalah cerita fiksi berupa dongeng yang menggambarkan budi pekerti manusia yang diibaratkan pada binatang.
2.
Ciri-ciri laporan percobaan yaitu.
1)      Disusun berdasarkan hasil percobaan/pengamatan.
2)      Pembahasan masalah dikemukakan secara objektif sesuai realitas/fakta dan kebenarannya dapat diuji.
3)      Disusun berdasarkan struktur isi teks secara runtut dan sistematis.
4)      Menggunakan bahasa ilmiah baku, jelas, komunikatif, dan logis sehingga tidak terbuka kemungkinan adanya ambiguitas, ketaksaan, ataupun kerancuan.
5)      Ditulis dengan data lengkap sebagai pendukung laporan.
6)      Dibuat menarik dan interatif.
7)      Menuntaskan masalah-masalah yang dimunculkan secara terperinci dan lengkap.
Ciri-ciri fabel.
1)      Fabel mengambil tokoh binatang.
2)      Watak tokoh para binatang digambarkan ada yang baik dan ada yang buruk.
3)      Tokoh para binatang bisa berbicara seperti manusia.
4)      Rangkaian peristiwa menunjukkan kejadian sebab-akibat.
5)      Fabel menggunakan latar alam.
3.
Ciri kebahasaan laporan percobaan.
1)      Memperkenalkan aspek umum atau kelompok (generik).
2)      Menggunakan kata tugas hubungan logis.
3)      Menggunakan kalimat aktif.
4)      Menggunakan kata kerja aktif untuk menggambarkan proses dan aksi.
5)      Menggunakan kata serapan atau istilah khusus.
6)      Tidak ada urutan waktu, yang ada urutan kegiatan.
7)      Menggunakan kata benda dan frasa.
8)      Disertai dengan foto, diagram, atau tabel untuk memperkuat hasil pengamatan.
Ciri kebahasaan.
1)      Kalimat naratif/peristiwa
2)      Kalimat langsung yang berupa dialog para tokoh.
3)      Menggunakan kata sehari-hari dalam situasi tidak formal.
4.
Langkah-langkah menyusun teks laporan percobaan.
1)      Menentukan judul percobaan sesuai dengan objek yang diamati atau diteliti.
2)      Menyusun tujuan percobaan berdasarkan percobaan yang telah dilakukan.
3)      Menyusun teks laporan percobaan berdasarkan struktur teks laporan percobaan.
4)      Menggunakan bahasa sesuai pedoman umum ejaan bahasa Indonesia dan tata bahasa baku Indonesia.
Unsur intrinsik.
1)      Tokoh
2)      Ciri tokoh
3)      Penokohan
4)      Watak tokoh
5)      Setting atau latar
6)      Tema
7)      Amanat
5.
Teks laporan percobaan memiliki struktur yaitu judul, pendahuluan, landasan teori/kajian pustaka, metode penelitian, hasil, dan pembahasan, simpulan, dan daftar pustaka.
Struktur teks fabel.
1)      Orientasi
2)      Komplikasi
3)      Resolusi
4)      Koda
6.
Tidak memiliki tema
Jenis-jenis fabel.
1)      Fabel alami
2)      Fabel adaptasi
7.
Tidak memiliki latar
Tokoh fabel tidak menggunakan kata ganti karena tokohnya adalah hewan.

Demikianlah yang dapat admin bagikan tentang 7 perbedaan teks laporan percobaan dengan teks fabel dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Semoga artikel kali ini dapat bermanfaat buat peserta didik semuanya. Terima kasih.
Share:

7 Perbedaan Teks Cerpen dengan Teks Prosedur dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

ilmubindo.com_ Kali ini admin akan membagikan 7 perbedaan teks cerpen teks prosedur yang terdapat dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Semoga artikel kali ini dapat membantu peserta didik dalam mencari perbedaan antara teks cerpen dengan teks prosedur. Sebagaimana kita ketahui bahwa teks cerpen dan teks prosedur sangat jauh perbedaannya. Berikut 7 perbedaan teks cerpen dengan teks prosedur.

Cerpen atau dapat disebut juga dengan cerita pendek merupakan suatu bentuk prosa naratif fiktif. Cerpen cenderung singkat, padat, dan langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi lain yang lebih panjang, seperti novella dan novel.

Cerpen merupakan salah satu jenis karya sastra yang memaparkan kisah atau cerita mengenai manusia beserta seluk beluknya lewat tulisan pendek dan singkat. Atau pengertian cerpen yang lainnya yaitu sebuah karangan fiktif yang berisi mengenai kehidupan seseorang ataupun kehidupan yang diceritakan secara ringkas dan singkat yang berfokus pada suatu tokoh saja.

7 Perbedaan Teks Cerpen dengan Teks Prosedur dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia
www.ilmubindo.com

No.
Perbedaan
Teks Cerpen
Teks Prosedur
1.
Cerpen merupakan karya sastra berbentuk fiksi.
Teks prosedur merupakan teks untuk memberikan petunjuk agar seseorang dapat melakukan suatu pekerjaan secara tepat.
2.
Ciri-ciri cerpen sebagai berikut.
1)      Panjang karangan lebih kurang sepuluh halaman.
2)      Habis dibaca sekali duduk.
3)      Dalam cerpen hanya ada satu peristiwa yang menguasai jalan cerita.
4)      Terdapat konflik, tetapi tidak menimbulkan perubahan nasib pelaku.
5)      Hanya mempunyai satu alur.
6)      Perwatakan tokoh dilukiskan secara singkat.
Ciri teks prosedur dari segi isinya ada tiga yaitu.
1)      Panduan langkah-langkah yang harus dilakukan.
2)      Aturan atau batasan dalam hal bahan/kegiatan dalam melakukan kegiatan.
3)      Isi kegiatan yang dilakukan secara urut (kalau tidak urut disebut tips).
3.
Struktur teks cerpen.
1)      Orientasi
2)      Komplikasi
3)      Evaluasi
4)      Revolusi
Struktur teks prosedur.
1)      Judul
2)      Pengantar yang menyatakan tujuan penulisan.
3)      Bahan atau alat untuk melaksanakan suatu prosedur.
4)      Langkah/tahapan dengan urutan yang benar.
4.
Unsur kebahasaan cerpen.
1)      Kosakata
2)      Gaya bahasa
3)      Menggunakan kalimat deskriptif.
4)      Menggunakan kata/kalimat ekspresif.
5)      Menggunakan majas.
Unsur kebahasaan teks prosedur.
1)      Penggunaan kalimat perintah.
2)      Penggunaan bentuk pasif (untuk proses).
3)      Penggunaan kriteria/batasan.
4)      Penggunaan kata keterangan cara, keterangan alat, dan keterangan tujuan pada teks prosedur.
5)      Menggunakan kalimat saran/larangan.
5.
Tokohnya menggunakan kata ganti aku atau saya.
Tokohnya menggunakan kata ganti kita atau Anda.
6.
Jenis teks cerpen.
1)      Cerpen anak
2)      Cerpen remaja
3)      Cerpen keluarga
Jenis teks prosedur.
1)      Teks prosedur untuk memandu cara menggunakan/memainkan suatu alat (cara memainkan suatu alat musik, cara menggunakan alat)
2)      Teks prosedur untuk memandu cara membuat (ada bahan, cara, dan langkah).
3)      Teks prosedur untuk memandu cara melakukan sebuah kegiatan (cara menari, cara melakukan senam).
7.
Cerpen berdasarkan pemikiran pengarang.
Teks prosedur berdasarkan kejadian sebenarnya.

Demikianlah yang dapat admin bagikan tentang perbedaan teks cerpen dan teks prosedur dalam pembelajaran  Bahasa Indonesia. Semoga artikel yang admin bagikan ini dapat bermanfaat buat peserta didik. Terima kasih.
Share:

UNBK Bahasa Indonesia Kelas 9 Tahun 2019 (Tanggapan dan Kritik)

ilmubindo.com_ Pendapat dapat berupa tanggapan, kritik, dan sanggahan. Tanggapan adalah sambutan, komentar, atau penilaian. Logis berarti benar menurut penalaran atau masuk akal. Tanggapam positif adalah kritik atau saran yang diterima langsung oleh pancaindera yang bersifat nyata dan membangun.

Kritik merupakan ungkapan penilaian kejadian, peristiwa, dan lain-lain. Kritik yang bersifat membangun. Akan tetapi banyak juga yang bersifat negatif. Kritik negatif tidak berbeda  dengan celaan. Disamping itu, kritik yang membangun dapat dikatakan sebagai saran.

Perbedaan antara kritik dan dan saran terletak pada cara penyampaiannya. Kritik biasanya disampaikan dengan kata-kata, gaya, dan nada yang lebih tajam daripada saran. Kritik juga dapat disampaikan untuk memberi komentar pada isi ataupun gaya pidato, khotbah, atau ceramah. Kritik secara lisan dapat disampaikan baik secara langsung dalam suatu forum, misalnya forum tanya jawab setelah selesai menyampaikan orasi, maupun secara tidak langsung, misalnya dalam forum/kesempatan yang berbeda.

UNBK Bahasa Indonesia Kelas 9 Tahun 2019 (Tanggapan dan Kritik)
www.ilmubindo.com
 
Sanggahan adalah bantahan atau pendapat yang berbeda yang diungkapkan penyaji dalam diskusi.

Syarat kalimat sanggahan:
  • Logis, yaitu sesuai dengan permasalahan dan disertai dengan alasan yang tepat.
  • Tidak menyinggung perasaan orang lain.
Sanggahan dapat dilakukan baik dalam forum resmi maupun tidak resmi. Forum tersebut dapat terbentuk diskusi, debat, simposium, pelatihan, dan sebagainya. Sanggahan dapat dilakukan dengan cara yang sopan dan tepat sasaran. Hal ini penting mengingat pada umumnya sanggahan bernilai negatif sehingga dapat memancing emosi pihak yang disanggah.

Cara menentukan kalimat kritik:
Di dalam kalimat kritik biasanya ditemukan kata-kata seperti sebaiknya, seharusnya, lebih baik.

Soal dan Pembahasan

1. Banyak bank melakukan promosi untuk menarik nasabah, salah satunya adalah Bank Mandiri. Untuk menjaring nasabah, bank itu menawarkan berbagai macam produk disertai iming-iming hadiah langsung yang menarik. Alhasil, dalam pameran yang dilakukan di dua tempat, bank ini dapat menjaring 90 nasabah baru.
Kritik yang tepat terhadap bacaan tersebut adalah ....
A. Masyarakat sudah memiliki kesadaran untuk menabung.
B. Untuk menjaring nasabah, memang bank melakukan promosi.
C. Kalau tidak mengikuti pameran, bank kesulitan mendapat nasabah baru.
D. Pihak bank harus menjamin keamanan dana nasabah bukan hanya iming-iming.

Kunci Jawaban: D

Pembahasan >> Kritik adalah kecaman atau tanggapan, kadang-kadang disertai uraian dan pertimbangan tentang baik atau buruknya suatu hasil, karya, pendapat, dan sebagainya.

Demikianlah yang dapat admin bagikan tentang contoh soal UNBK tahun 2019 mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas 9 materi tanggapann dan kritik. Semoga contoh soal dan materi yang admin bagikan ini dapat bermanfaat buat peserta didik khususnya kelas 9 yang akan mengikuti ujian tahun ini. Selamat belajar, semoga sukses. Terima kasih.
Share:

Selasa, 09 Oktober 2018

Cara Menganalisis Unsur Kebahasaan Cerita Pendek (Menggunakan Kalimat Deskriptif)

ilmubindo.com_ Kalimat deksriptif adalah kalimat yang menggambarkan suatu objek, hal, orang, atau peristiwa sehingga pembaca seperti melihat, mendengar, dan merasakan seperti apa yang digambarkan. Kalimat deskriptif biasanya digunakan untuk menggambarkan latar dan tokoh dalam cerpen.

Perhatikan contoh berikut!
  • Penggambaran Latar
Listrik sudah empat tahun masuk kampungku dqan sudah banyak yang dilakukannya. Kampung seperti mendapat injeksi tenaga baru yang membuatnya menggeliat penuh gairah. Listrik memberi kampungku cahaya, musik, es, sampai api dan angin. Di kampungku, listrik juga membunuh bulan di langit. Bulan tidak lagi menarik hati anak-anak. Bulan tidak lagi mampu membuat bayang-bayang pepohonan. Tapi kampung tidak merasa kehilangan bulan. Juga tidak merasa kehilangan tiga laki-laki yang tersengat listrik hingga mati.
Cara Menganalisis Unsur Kebahasaan Cerita Pendek (Menggunakan Kalimat Deskriptif)
www.ilmubindo.com

Sebuah tiang lampu tertancap di depan rumahku. Seperti semasa teman-teman sesama tiang listrik yang membawa perubahan pada rumah yang terdekat, demikian halnya beton langsung yang menyangga kabel-kabel di depan rumahku itu. Bedanya, yang dibawa ke rumahku adalah celoteh-celoteh sengit dua tetangga di belakang rumahku.
  • Penggambaran Tokoh
Wajahnya kasar-kasar seperti tengkorak, kulitnya liat seperti belulang, pipinya selalu menonjol oleh susur tembakau yang ada dalam mulutnya, jalannya tegak seperti seorang maharani yang angkuh. Di Rembang sekitar tahun tiga puluhan, ia lebih terkenal daripada pendeta Osborn pada pertengahan tahun 1954 di Jakarta karena prestasinya menyembuhkan orang-orang sakit secara gaib. Ditinjau dari sudut tertentu, cara pengobatan Mbah Danu adalah rasional. Titik pangkalnya adalah suatu anggapan yang logis. Mbah Danu menegaskan bahwa orang sakit itu "didiami" oleh roh-roh jahat. Oleh karena itu, cara satu-satunya untuk menyembuhkan adalah dengan menghalaukan makhluk yang merugikan kesehatan itu.

Demikianlah yang dapat admin jelaskan tentang cara menganalisis unsur kebahasaan cerita pendek menggunakan kalimat deskriptif dalam pembelajaran bahasa Indonesia kelas 9. Semoga materi yang admin bagikan ini dapat bermanfaat buat kalian semua. Terima kasih
Share:
Diberdayakan oleh Blogger.

Pasang Iklan