Rabu, 30 Mei 2018

Menilai Pementasan Drama

ilmubindo.com_ Dunia karya sastra sangat lekat dengan kegiatan apresiasi. Dalam kegiatan apresiasi, seorang apresiator selain melakukan kegiatan menikmati, juga diharapka menilai terhadap sebuah karya sastra. Agar mampu menjadi penilai yang baik, diperlukan bekal pengetahuan tentang apa yang akan dinilai.

Pada kegiatan pembelajaran ini, kalian akan diminta untuk menyampaikan penilaian pementasan sebuah drama. Aspek yang ditekankan adalah keterampilan berbicara, yaitu teknik penyampaian penilaian kalian terhadap sebuah pementasan drama.

1. Unsur-Unsur yang Dinilai dari Pementasan Drama
Unsur-unsur yang harus dinilai dari sebuah pementasan drama sebagai berikut.
a. Tata panggung
Panggung merupakan tempat latar sebuah drama dimainkan. Tata panggung yang baik merupakan pendukung keberhasilan permainan drama.
b. Tata busana

Menilai Pementasan Drama
www.ilmubindo.com

Keberhasilan seorang pelaku memerankan lakon didukung busana atau kostum. Perlu dipertimbangkan , apakah busana atau kostum sudah sesuai dengan lakon yang diperankan.
c. Ekspresi pemeran
Penjiwaan yang total dari para pemeran dalam memerankan tokoh yang mereka mainkan akan menjadi kunci penentu keberhasilan sebuah pentas drama.

2. Penyampaian Penilaian yang Objektif dan Santun
Setelah unsur yang akan kalian nilai atas sebuah pementasan drama telah kalian ketahui, sampaikanlah penilaian kalian atas pentas tersebut dengan objektif. Artinya, tanpa dipengaruhi rasa suka atau tidak suka terhadap lakon maupun para pelakon drama tersebut. Satu hal yang tak pernah boleh dilupakan adalah sampaikan penilaian yang objektif tadi dengan penuh kesantunan agar objek yang kalian nilai dengan lapang dada dapat menerima hasil penialian.

Kunci keberhasilan sebuah aktivitas berbicara di depan umum adalah bahasa pembicaraan yang mudah dipahami pendengar dan penyampaian pembicaraan yang lancar. Ketidaklancaran pembicaraan biasanya disebabkan ketidaksiapan pembicara atau adanya demam panggung, rasa takut yang berlebihan menghadapi pendengar. Hal itu jangan pernah terjadi pada diri kalian.
Share:

Contoh Kalimat Majemuk Campuran

ilmubindo.com_ Kali ini admin akan bagikan contoh kalimat majemuk campuran yang terdapat dalam Bahasa Indonesia. Semoga soal-soal yang admin bagikan ini dapat membantu di dalam mencari referensi tentang kalimat majemuk campuran. Selamat belajar dan sukses selalu buat kalian.
 Perhatikan contoh berikut!
(a) Ayah memberitahukan berita itu.
(b) Aku mendapat juara pertama.
(c) Ibu sangat terkejut
(d) Ayah memberitahukan bahwa aku mendapat juara pertama dan ibu sangat terkejut.

Kalimat (a), (b) dan (c) pada contoh di atas digabungkan menjadi sebuah kalimat (d). Perhatikan kalimat hasil penggabungan itu. Kalimat (d) sebagai hasil penggabungan memiliki 3 klausa dan salah satu klausanya berposisi sebagai anak kalimat, yaitu aku mendapat juara pertama. Itu merupakan anak kalimat pengganti objek pada kalimat ayah memberitahukan. Adapun, kalimat ibu sangat terkejut merupakan klausa yang setara dengan kalimat ayah memberitahukan. Kalimat seperti contoh (d) di atas adalah kalimat majemuk campuran, yaitu kalimat yang memiliki paling sedikit 3 klausa dan salah satu dari klausa itu ada yang menjadi anak kalimat.
Contoh Kalimat Majemuk Campuran
www.ilmubindo.com

Perhatikan contoh berikut!
(a) Adik sedang bermain di kamarnya.
(b) Ibu menyiapkan makanan di dapur.
(c) Aku terjatuh dari sepeda di halaman.
(d) Ketika aku terjatuh dari sepeda di halaman, adik sedang bermain di kamarnya sedangkan ibu menyiapkan makanan di dapur.

Gabungkan tiga kalimat tunggal pada setiap nomor menjadi sebuah kalimat majemuk campuran seperti contoh!

1. (a) Pak Hamid tidak mengetahui hal itu.
(b) Polisi telah menangkap anak Pak Hamid.
(c) Istrinya sangat terkejut.

2. (a) Banjir melanda desaku.
(b) Banjir menghanyutkan rumahku.
(c) Aku baru berusia satu tahun.

3. (a) Semua orang merasakan hal itu.
(b) Sakit gigi sangat menyiksa.
(c) Mereka tak pernah menjaga kesehatan giginya.

4. (a) Aku sangat malu.
(b) Guru mengetahui hal itu.
(c) Aku belum mengerjakan PR.

5. (a) Seorang pria berbaju merah.
(b) Ia duduk di sebelahku.
(c) Ia bertanya alamatku.
Share:

Rabu, 23 Mei 2018

Contoh Pengubahan Cerpen Menjadi Naskah Drama

ilmubindo.com_ Kali ini admin akan bagikan kepada kalian bagaimana contoh teks cerpen kita ubah ke dalam bentuk teks drama. Semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan kalian di dalam mengubah teks tertentu ke dalam teks lain. Salah satunya adalah teks cerpen akan kita ubah kedalam teks drama. 

Cerpen
Sampai di rumah aku menyelinap agar ibu tak tahu aku pulang sekolah sore ini. Tapi, betapa terkejutnya aku melihat mobil ayahku terparkir di depan teras rumah. Mengapa secepat ini ayah pulang? Biasanya ia pulang sehabis magrib.
Perasaanku tidak enak. Aku mencoba tenang dan terus melangkah ke kamarku. Tapi ketika aku akan membuka pintu kamarku.
"Ajeng!" suara berat ayahku begitu menggelegar. Aku tetap tenang.
"Dari mana kau!"
"Dari rumah teman."
Terdengar gemeletuk gigi ayah, tapi tak ada rasa takut sedikit pun di hatiku.
"Kau....sejak kapan kau kuizinkan keluar dari rumah ini...."
"Apakah salah kalau aku ingin berteman, Ayah? apakah salah
aku ingin melihat dunia luar? Ayah tak bisa terus-menerus
mengekangku dan melarangku untuk keluar rumah ini.
Apakah harus ..." plak! plak!
Aku tersungkur beberapa meter dari tempat ayah berdiri.
Kurasakan pipiku perih Ibu dan kakakku menghampiriku dan ingin membantuku berdiri, tetapi ayah melarang.
"Jangan,jangan kalian bantu anak durhaka itu! Kau anak durhaka! Tidak tahu terima kasih! Sekarang juga kau kemasi barang-barangmu dan pergi dari sini!"

Contoh Pengubahan Cerpen Menjadi Naskah Drama
www.ilmubindo.com

Perubahan cerpen di atas menjadi naskah drama seperti di bawah ini.
(Pada sebuah rumah orang kaya, seorang gadis sedang berjalan mengendap-endap menyelinap ke dalam rumah, ada ekpresi terkejut pada gadis itu ketika memandang ke teras rumah, gadis itu melangkah ke kamar dan tangannya memegang gagang pintu kamar)
Ayah : (Membentak dengan suara berat) "Ajeng!!"
Ajeng : (Membalikkan badan ke arah ayahnya dan mencoba tetap tenang)
Ayah : "Dari mana kau!!" (Dengan tetap membentak)
Ajeng : "Dari rumah teman"
Ayah : (Menggemeletukkan gigi) " Kau, sejak kapan kau kuizinkan keluar dari rumah ini ..."
Ajeng : (Tenang tetapi sedikit menghiba) "Apakah salah kalau aku ingin berteman, Ayah? Ayah tak bisa terus-menerus melarangku untuk keluar rumah ini. Apakah harus..."
Ayah : (Menempeleng pipi ajeng dengan tangan kanannya ke pipi kanan dan kiri)
Ajeng : (Terhuyung dan tersungkur beberapa meter dari posisi ayahnya sambil meraba pipinya mencoba untuk berdiri, ibunya dan kakaknya berusaha untuk mendekatinya dan dicegah oleh ayahnya)
Ayah : (Sambil merentangkan kedua tangannya, untuk menghalangi langkah anak dan istrinya mendekati ajeng) "Jangan, jangan kalian bantu anak durhaka itu!
Kau anak durhaka! (Menunjuk dan menatap tajam ke arah ajeng) Sekarang juga kemasi barang-barangmu dan pergi dari sini! (Telunjuknya menunjuk ke arah pintu)
Share:
Diberdayakan oleh Blogger.

Pasang Iklan