ilmubindo.com_ Kali ini admin akan bagikan lanjutan dari pembahasan di bagian satu materi sebelumnya. Semoga bagian kedua ini dapat membantu kalian dalam memahami soal dengan materi indikator Perbandingan Pola Pengembangan dan Penggunaan Bahasa dalam Cerpen dan Fabel. Selamat belajar semoga kalian sukses.
Bacalah kedua kutipan cerpen berikut!
Kutipan Cerpen 1
Mereka tinggal di ceruk gua-gua purba. Ke sanalah butir-butir air mata yang dipetik itu dibawa. Di selisir ulir batu alir, di antara galur batu kapur berselubung tirai marmer bening yang licin dan basah, di jelujur akar-akar kalsit yang bercecabang di langit-langit stalagtit, peri-peri itu membangun sarang. Butir-butir air ditata menjadi sarang mereka, serupa istana-istana kecil yang saling terhubung jembatan gantung yang juga terbuat dari untaian air mata. Di langit-langit gua itu pula butir-butir air mata itu dironce terjuntai menyerupai jutaan lampu kristal yang berkilauan.
Kutipan Cerpen 2
Segera setelah sampai rumah, ayah Budiman kembali tak sadarkan diri. Budiman panik dan hendak segera membawanya kembali ke rumah sakit, tetapi Sarkawi sigap mencegahnya.
"Memang apa yang kamu harapkan dengan membawa bapakmukembali ke rumah sakit? Supaya sadar lagi? Supaya sembuh? Terus kamu bingung lagi gimana harus berangkat ke luar negeri?"
Kali ini Budiman benar-benar marah dan mendorong tubuh Sarkawi. "Kamu ini memang sama sekali enggak punya perasaan!!!"
"Kamu yang yang enggak punya perasaan! Jelas-jelas bapakmu bilang mau pulang, kamu tetap ngotot juga mau mengembalikan ke rumah sakit."
Perbedaan penggunaan bahasa pada kutipan cerpen tersebut adalah ....
Kutipan Cerpen 1 | Kutipan Cerpen 2 | |
A. | Menggunakan ungkapan | Tidak menggunakan ungkapan |
B. | Bahasa kias | Bahasa lugas |
C. | Bahasanya mudah dipahami | Bahasanya sulit dipahami |
D. | Kalimat menggunakan majas | Kalimat tidak menggunakan majas |
Kunci Jawaban: B
Pembahasan: Bahasa yang digunakan pada kutipan cerpen 1 menggunakan bahasa kias. Perhatikan kalimat Di selisir ulir batu air, di antara galur batu kapur berselubung tirai marmer bening yang licin dan basah, di jelujur akar-akar kalsit yang bercecabang di langit-langit stalagtit, peri-peri itu membangun sarang. Kata peri-peri merupakan kiasan dari burung-burung walet. Sementara itu, kutipan cerpen 2 menggunakan bahasa yang lugas.
0 komentar:
Posting Komentar